Page

Senin, 07 November 2011

Anak itu Bernama Wang Yue

Mungkin sudah banyak yang mengetahui peristiwa ini. Tapi tidak ada salahnya jika kita merenung (kembali) tentang sebuah kisah yang sangat memilukan di negeri nun jauh di sana.

Mungkin banyak diantara kalian yang sudah tahu, atau paling tidak telinga kalian tidak asing dengan nama “Wang Yue”.

Bagi kalian yang belum tahu, Wang Yue adalah bocah berumur dua (2) tahun asal China yang menjadi korban tabrak lari oleh 2 buah mobil van. Ya, dia tertabrak oleh 2 mobil van.
Satu hal yang membuat saya memberikan perhatian lebih pada peristiwa ini adalah sikap orang-orang di sekitar lokasi kejadian yang seakan tidak peduli saat melihat ada korban tabrak lari di depan mereka.

Begini kronologis kejadiannya, pada tanggal 13 Oktober 2011 di daerah Foshan, Guangdong, Cina terjadi peristiwa tabrak lari yang kebetulan kejadian itu terekam oleh kamera pengawas. Korban bernama Wang Yue, dia ditabrak oleh sebuah mobil van hingga menyebabkan tubuh bocah itu tergeletak tak berdaya dan berlumuran darah.

Tapi tahukah apa yang terjadi pada orang-orang di sekitar lokasi kejadian? Mereka diam saja dan tidak ada satupun yang menolong gadis malang itu. Di kamera pengawas terlihat bahwa banyak di antara warga setempat hanya melintas santai dan melaluinya begitu saja.
 warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut & membiarkannya

Akibat tidak ada yang menolong, kejadian yang semakin nahas-pun terjadi. Wang Yue tertabrak (lagi) oleh mobil van lain yang melintas hingga menyebabkan kondisinya menjadi semakin parah.

Beruntung, ada seorang pemulung tua bernama Chen Xianmei yang menyelamatkan gadis kecil itu dan menyerahkannya ke ibunya. Peristiwa ini sontak menyulut emosi masyarakat yang mengetahui peristiwa itu baik melalui media massa maupun media internet. Banyak yang mengutuk perbuatan orang-orang yang telah membiarkan tubuh Wang Yue tergeletak di tengah jalan padahal mereka mengetahui bahwa dia adalah korban tabrak lari.
 Chen Xianmei

Setelah kejadian itu, Wang Yue yang telah ditolong oleh Chen Xianmei akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan. Yue sempat 8 hari mengalami koma di Rumah Sakit akibat gegar otak parah yang dideritanya.

Pada tanggal 21 Oktober terdengar kabar bahwa Wang Yue, gadis malang itu telah meninggal dunia. Kantor berita Xinhua mengungkapkan bahwa Wang wafat karena menderita kerusakan otak sejak dilanda kecelakaan lebih dari satu pekan yang lalu.

Pertanyaanya adalah: Serendah itukah moral manusia di zaman sekarang hingga tak lagi peduli pada sesamanya?

Banyak manusia saat ini yang membanggakan kaumnya sendiri. Mereka menganggap bahwa manusia adalah makhluk paling terhormat di antara makhluk lain. Tapi apa kenyataanya? Manusia sekarang terlalu egois, mereka terlalu acuh pada kehidupan sekitarnya. Banyak dari mereka yang tidak memperdulikan nasib sekitarnya.

Sebenarnya nasib nahas tak hanya di alami oleh Wng Yue, Chen Xianmei pemulung tua yang menolong Wang Yue pun mengalami nasib yang tak jauh beda.

Mungkin banyak orang yang memuji dengan tindakannya menolong Yue, tapi tahukah bahwa beberapa orang justru berpikir bahwa Chen Xianmei menolong Yue hanya untuk mencari popularitas semata?  Chen dianggap sebagai sosok yang oportunis oleh sebagian orang.

Serendah itukah penilaian manusia terhadap tindakan yang dilakukan Chen?
 Sempat terdengar kabar bahwa gelombang reaksi dari orang-orang yang membenci (atau iri) terhadap Chen semakin hari semakin meningkat. Wanita itu akhirnya memilih untuk angkat kaki dari tempat tinggalnya di Foshan. Chen begitu trauma, bahkan kini menonton acara berita di televisi saja ia tidak berani.

Sebuah artikel di forum Kompas pernah menulis bahwa Chen pernah berkata:
"Banyak orang yang mengatakan bahwa saya melakukan itu untuk mendapatkan ketenaran dan uang. Bahkan kini tetangga saya juga mengatakan hal yang sama!" ujar Chen. Dia mengatakan dirinya tidak seperti yang dituduhkan hingga ia takut mendengar perkataan orang lain sampai ia tidak berani menonton siaran televisi.


"Saya sama sekali tak bermaksud demikian, dan saya sekarang takut mendengar perkataan dari orang lain sampai-sampai saya tak berani untuk melihat siaran berita di televisi. Saya tidak melakukan itu untuk mendapatkan uang," tegasnya. Air matanya berlinang ketika ia mengatakan, "Saya tidak mencuri atau merampok. Apa yang saya lakukan hanyalah untuk menyelamatkan anak itu".

Jadi marilah kita sejenak renungkan, kita adalah makhluk yang dibekali kemampuan lebih dari Tuhan berupa akal dan pikiran. Kita juga adalah makhluk yang mempunyai hati. Buka mata, pikiran, dan hati kita, jangan biarkan derasnya arus globalisasi menjadikan kita makhluk yang bisu dan tuli terhadap kejadian di sekitar kita.
Dari tulisan di atas paling tidak dapat kita simpulkan bahwa masih ada sosok manusia yang mau dengan tulus ikhlas membantu sesama.

“Semoga Tuhan dan para Malaikat lebih peduli dan menyayangimu di surga sana Wang Yue”

| Free Bussines? |

2 komentar:

  1. tindakan masyarakat yang menekan moral Chen Xianme bisa menyebabkan orang tak mau berbuat kebaikan terhadap manusia lain, apalagi terhadap mahkluk lain..
    aneh sekali ya ada orang yang menyelamatkan manusia lain tapi malah dituduh yg bukan-bukan..

    BalasHapus
  2. Sifat manusia itu seperti 2 sisi mata uang, kadang mereka bersifat baik seperti malaikat, tapi tidak jarang juga mereka punya sifat iri dengki seperti setan. Yang bisa kita lakukan adalah menjadi pribadi yang selalu berguna bagi orang lain dan tentunya diri sendiri.

    BalasHapus